
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menilai, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terampil dan memiliki peluang bekerja di luar negeri.
Selain terampil, para lulusan SMK juga punya etos kerja yang tinggi ketika bekerja di luar negeri.
“Tenaga kerja kita ke Jepang itu dinilai sangat bagus. Anak-anak kita terutama lulusan SMK itu tidak pernah komplain. Beda dengan Filipina yang kerap protes. Mental kerja anak kita tidak salah dengan yang lain,” kata Muhadjir, di Semarang, Jumat (4/1/2019) petang.
Muhadjir mengatakan, SMK punya peran untuk mempersiapkan anak didiknya menjadi tenaga kerja yang terampil. Citra tenaga terampil itu juga meningkatkan nama baik Indonesia di mata negara lain.
“SMK punya misi kirim tenaga kerja yang miliki keterampilan. Jangan sampai reputasi kirim TKW kelas babu. Itu citranya jelek sekali,” lanjut dia. “Sudah waktunya merombak citra itu. Jangan ekspor tenaga rumah tangga, tapi tenaga sudah terampil,” ujar Muhadjir.
Untuk menciptakan tenaga yang terampil, SMK dipersilakan untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sekolah diminta unutk mencari uang sendiri, dan Kemendikbud tidak ada meminta uang hasil BLUD.
Uang yang dicari seluruhya digunakan untuk membiayai kegiatan dan pengembangan sekolah. “Saya minta Kadis realisasikan ini BLUD. Kalau perlu dengan konsep asrama atau boarding school. Dan siapkan lulusan jangan hanya dalam negeri, tapi go internasional. Tapi jangan kirim ke Taiwan, karena itu jadi masalah,” kata Muhadjir.
0 Komentar